Jakarta, ERANASIONAL.COM – Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara daring pada Jumat, 14 Juni 2024 dengan topik “Transformasi Digital Untuk Ekonomi Kreatif Kalimantan Barat”

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.50 dari 5,00. Dalam merespon hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan tagline yaitu Makin Cakap Digital 2024 dengan Kelompok Masyarakat dan Komunitas Kalimantan.

Dalam pembahasan pertama, Reiza Praselanova menyatakan bahwa ekonomi kreatif adalah industri yang menggunakan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan kerja.

“Selain itu, ekonomi kreatif sebagai industri yang berfokus pada kreasi dan eksploitasi karya kepemilikan intelektual seperti seni, film, permainan, desain fashion, dan layanan kreatif antar perusahaan,” kata Reiza.

“Etika digital merujuk pada seperangkat norma, nilai, dan prinsip yang mengatur perilaku kita dalam menggunakan teknologi, berkomunikasi online, dan berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan digital. Etika digital mencerminkan nilai-nilai moral yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari di dunia maya,” tambah Reiza.

Sedangkan, menurut Cipta Canggih Perdana, Cakap Bermedia Digital adalah mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan Perangkat keras dan Lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital

“Dalam era digital yang semakin maju kecakapan digital menjadi suatu keharusan untuk memahami dan menghadapi fenomena digitalisasi saat ini, Mari #CakapDigital untuk meraih CUAN bersama,” kata Cipta

terakhir dari Masruhan Mufid, dirinya membahas Bisnis Digital adalah model bisnis yang memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan mencapai tujuan bisnis. Teknologi digital yang digunakan bisa beragam, seperti internet, komputer, perangkat mobile, aplikasi, dan platform online lainnya.

“Etika atau tata krama yang berlaku dalam berkomunikasi dan berinteraksi di dunia digital, seperti internet, media sosial, dan platform online lainnya. Netiket bertujuan untuk menciptakan lingkungan online yang sopan, santun, dan saling menghormati antar pengguna,” kata Mufid

Dalam dunia digital TIDAK ADA jaminan keamanan 100 persen. Keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan, sedikit ribet dan waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital Selalu berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet

“2FA adalah fitur keamanan tambahan dengan menggunakan proses verifikasi ganda untuk bisa mengakses sebuah akun.” pungkas Mufid.

Untuk diketahui, Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.