Jakarta, ERANASIONAL.COM – Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara daring pada Minggu, 9 Juni 2024 dengan topik “Strategi dan Inovasi Digital dalam Pengambangan Usaha Kecil”

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.50 dari 5,00. Dalam merespon hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan tagline yaitu Makin Cakap Digital 2024 dengan Kelompok Masyarakat dan Komunitas Kalimantan.

Dalam pembahasan pertama, Chyntra Ardila mengatakan Etika bisnis tidak pernah lebih penting daripada saat ini dalam era digital. Perusahaan dihadapkan pada sejumlah tantangan yang signifikan, tetapi juga memiliki peluang untuk memimpin dengan contoh yang baik dalam menjalankan bisnis dengan etika yang kuat. Dengan demikian, perusahaan dapat mencapai kesuksesan jangka panjang sambil memelihara reputasi mereka dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara lebih luas.

“Etika digital merujuk pada seperangkat norma, nilai, dan prinsip yang mengatur perilaku kita dalam menggunakan teknologi, berkomunikasi online, dan berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan digital. Etika digital mencerminkan nilai-nilai moral yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari di dunia maya,” kata Chyntra.

Sedangkan, menurut Reiza Praselanova, Sebagai pilar dalam indeks informasi dan literasi data, masyarakat Indonesia dipandang perlu dalam mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data dan informasi yang diterima dan didistribusikan dari dan ke berbagai platform digital yang dimilikinya (Katadata Insight Center & Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2020).

“Belum terlambat untuk bisnis online Karena keberhasilannya bukan ditentukan siapa yang cepat, siapa yang duluan memulai tapi siapa yang konsisten,” kata Diana