JAKARTA, Eranasional.com –  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan menyelenggarakan festival “Literasi Digital 2023 pada hari Kamis, 31 Agutus 2023.

Acara tersebut di meriahkan oleh Sanggar Tari Tapis Berseri dan Eqhis Band serta di hadiri oleh beberapa pejabat serta pembicara untuk motivator dalam memeriahkan festival “Literasi Digital 2023”

Terdapat 2 sesi dalam diskusi yang membahas tentang Literasi Digital, pada sesi pertama Baruna Wisnu, Ia mengatakan Dunia digital itu bagaikan pisau bermata dua.

“Mengapa demikian? Jika menggunakannya untuk hal yang positif, timbal balik yang kamu dapatkan akan baik. Kamu bisa memanfaatkannya untuk belajar, bersosialisasi dengan publik, membangun jejaring, hingga mengembangkan bisnis. Sebaliknya, dunia digital juga bisa melukai penggunanya jika digunakan secara berlebihan dan ditujukan untuk kepentingan negatif.” katanya.

Lanjut ia juga menuturkan bahwa Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas.

Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital.” tuturnya.

Ketua MPW Pemuda Pancasila Provinsi Lampung Rycko Menoza menambahkan Peran pemuda dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila di ruang digital.

“Peran pemuda dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila di ruang digital juga memiliki tantangan terutama perbedaan pandangan dari generasi sebelumnya. Fluktuasi berita dan pandangan yang tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai kita dapat menjadi cobaan. Namun, saya percaya bahwa dengan komitmen yang kuat, pengetahuan yang mendalam, dan etika yang kokoh, pemuda dapat menghadapi tantangan ini dengan bijaksana dan bisa bersinergi dengan generasi sebelum dan sesudahnya.” katanya.

Oleh karena itu, Rycko mengajak kepada pemuda dalam berkomitmen untuk menjadi agen perubahan positif di dunia digital.

“Marilah kita berkomitmen untuk menjadi agen perubahan positif di dunia digital, menjaga nilai-nilai Pancasila agar tetap hidup, relevan, dan menjadi cahaya yang menerangi perjalanan bangsa kita menuju masa depan yang lebih baik.” katanya.

Dalam penutupan sesi pertama, ditutup oleh Xenia Angelica, Ia mengatakan perlu lebih banyak konten yang mendidik, kreatif dan menyejukkan.

“Kita perlu lebih banyak konten yang mendidik, kreatif dan menyejukkan agar menjadi wawasan yang lebih positif.” tutupnya pada sesi pertama.

Disela sela sebelum lanjut ke sesi dua, penonton disuguhkan oleh performa dari Sanggar Tari Tapis Berseri dan Eqhis Band.

Lanjut ke sesi dua, dalam sesi kedua dibuka oleh PLH Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Lampung Ahmad Saefulloh.

Ia mengatakan dalam Mengetahui dan memahami literasi digital mampu menciptakan kehidupan dunia maya aman dan nyaman serta mampu memberikan edukasi maupun informasi yang dibutuhkan.

“Mengetahui dan memahami literasi digital, mengetahui mana yang perlu disebarluaskan dan mana yang harus disimpan sendiri, mengetahui hak – hak pengguna internet lainnya, mengetahui batasan dalam penggunaan internet sehingga dapat menciptakan kehidupan dunia maya aman dan nyaman serta mampu memberikan edukasi maupun informasi yang dibutuhkan.” Katanya.

Bahkan dia juga menuturkan dalam memahami Literasi digital tidak hanya semata – mata penguasaan teknologi komputer.

“Literasi digital tidak semata – mata penguasaan teknologi komputer dan ketrampilan penggunaan internet belaka, melainkan lebih luas yakni memadupadankan “literasi” dan “digital”. katanya.

Dalam pembahasan kedua Fathurrahman Kurniawan Ihsan menyebutkan untuk mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital.

“Kita dapat mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital. Kita diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesama.” katanya.

Pembahasan penutup dalam sesi kedua dari Sabam Perjuangan, Ia mengatakan Penting memiliki kecakapan digital untuk beradaptasi dengan cepat di era digital yang semakin terhubung, dengan kebutuhan skill seperti literasi teknologi

“Perlu mulai dari sekarang sadar untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan efisiensi layanan publik, serta mengurangi dampak negatif lingkungan dan sosial dengan menggunakan data dan teknologi, sehingga pengelolaan dalam berbagai aspek, seperti transportasi, energi, air, limbah, keamanan, kesehatan, dan pendidikan lebih mudah.” katanya.

Perlu diketahu, Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.50 dari 5,00. Dalam merespon hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan tagline yaitu Makin Cakap Digital 2023 dengan Kelompok Masyarakat dan Komunitas Sumatera.